Mana Lebih Dulu Menganut Islam: Harahap atau Chola? (Sebuah Analisis/Belum Tentu Benar)
Perdebatan sejarah tentang siapa lebih dahulu memeluk Islam antara marga Harahap dan komunitas Chola dari India Selatan menarik untuk dikaji. Sebab, keduanya kerap disebut memiliki jejak hubungan dengan Islam dalam konteks perjalanan panjang sejarah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun, jika menggunakan versi asal-usul Harahap dari "Halak Arab" atau "Hera Ahap" (dengan tetap menghargai versi lain), maka ada indikasi kuat dan bisa dipastikan bahwa Islam telah lebih dahulu hadir di tengah komunitas leluhur Harahap sebelum mencapai Chola di Tamil Nadu, karena Nabi Muhammad SAW sendiri dan orang disekitarnya adalah orang Arab.
Versi ini menyebut bahwa Harahap berasal dari kelompok Arab yang telah lama menetap di wilayah Nusantara, khususnya di Sumatera Utara. Mereka dikenal sebagai kelompok pedagang yang telah berbaur dan berasimilasi dengan masyarakat lokal jauh sebelum kedatangan kolonialisme ataupun ekspansi kerajaan-kerajaan dari luar pulau. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin komunitas ini telah memeluk Islam sejak awal Islam tersebar melalui bangsa Arab.
Islam diyakini telah diturunkan sejak Nabi Adam AS, namun secara historis, ajaran Islam yang sempurna dan terstruktur dimulai sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW di abad ke-7 Masehi. Sejak itu, Islam menyebar dari Mekkah dan Madinah ke seluruh dunia melalui dakwah, perdagangan, dan migrasi. Orang-orang Arab dari kawasan seperti Yaman, Hadhramaut, dan bahkan Oman telah menjelajah wilayah Nusantara jauh sebelum kolonialisme Barat datang.
Sementara itu, Chola merupakan nama besar dalam sejarah kerajaan di India Selatan. Rajendra Chola I, sang penguasa besar abad ke-11 Masehi, dikenal sebagai raja yang ekspansif dan menyerang wilayah Sriwijaya, termasuk Barus di pantai barat Sumatera. Setelah peristiwa itu, nama Angkola perlahan teebentuk di sekitar Sungai Batang Angkola yang diperkirakan dinamai dari Rajendra Chola.
Meski kemungkinan di antara pasukan Chola ada yang muslim, bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa kerajaan Chola pada masa itu belum menganut Islam. Mereka adalah penganut sekte Shaiva, walau sudah menjalin kontak dengan pedagang Muslim.
Penelitian arkeologis dan sumber-sumber Tiongkok menyebutkan bahwa komunitas Arab dan umat Islam telah hadir di wilayah pesisir Sumatera sejak awal abad hijriyah. Situs Bongal di Tapanuli Tengah menjadi saksi arkeologis bahwa interaksi dengan dunia Islam sudah berlangsung pada abad ke-7 hingga ke-9 Masehi. Hal ini memperkuat dugaan bahwa sebagian masyarakat lokal, termasuk nenek moyang marga Harahap yang berasal dari Halak Arab, sudah berislam pada masa itu.
Masuk akal jika leluhur Harahap yang berasal dari jalur Arab telah lebih dahulu mengenal Islam dibandingkan komunitas Cholia atau Tamil Muslim yang baru terdengar gaungnya setelah abad ke-13. Sebab, Islam di India Selatan baru benar-benar berkembang pasca runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu dan setelah pengaruh Gujarat dan Arab semakin kuat di wilayah pesisir India.
Tidak dapat dipungkiri bahwa invasi Chola ke wilayah Sriwijaya membawa pengaruh budaya dan militer yang signifikan. Namun tidak ada bukti konkret bahwa Rajendra Chola dan pengikutnya beragenda dakwah Islam saat mereka menginvasi Sumatera. Mereka justru dipandang sebagai kekuatan non-muslim yang berhadapan dengan komunitas Muslim lokal, khususnya di Barus.
Kedatangan orang Arab ke Sumatera bukan sekadar persinggahan, tetapi juga membentuk komunitas tetap, membangun permukiman, dan bahkan ikut mengembangkan budaya lokal, termasuk kemudian peradaban marga Harahap di Angkola.
Tradisi, bahasa, dan sistem sosial sebagian etnis di pesisir Sumatera, termasuk Tapanuli, menunjukkan adanya pengaruh Arab yang kuat, yang sering kali juga dikaitkan dengan marga Harahap.
Sementara itu, komunitas Cholia atau Chulia Tamil yang dikenal sebagai Muslim di Semenanjung Malaya, Sri Lanka, dan Indonesia merupakan hasil dari konversi Islam berabad-abad setelah era Chola. Mereka adalah pedagang Tamil yang menjadi Islam setelah mengalami kontak dagang dengan Arab dan Gujarat, bukan sejak zaman Rajendra Chola.
Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa jika kita mengacu pada versi Harahap sebagai keturunan Halak Arab, maka komunitas ini telah terlebih dahulu menganut Islam sebelum munculnya komunitas Muslim di kalangan Tamil atau Cholia/Angkola. Mereka membawa serta ajaran Islam ke bumi Sumatera bahkan sebelum banyak kerajaan di Asia Selatan memeluknya.
Dengan demikian, versi yang mengaitkan Harahap dengan Halak Arab bukan hanya menawarkan perspektif etnis, tetapi juga membawa narasi kronologis yang lebih tua tentang keislaman. Hal ini memberikan makna baru dalam memahami dinamika Islamisasi awal di Nusantara, yang kerap hanya diasosiasikan dengan pedagang Gujarat dan Wali Songo.
Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa sebagian leluhur marga Harahap—bila versi Halak Arab diterima—telah menganut Islam sebelum era kekuasaan Chola dan sebelum munculnya konversi besar-besaran di India Selatan. Dalam konteks ini, Islam di Sumatera muncul bukan sebagai hasil penaklukan, tapi sebagai bagian dari jaringan dagang dan migrasi spiritual yang melintasi benua.
Narasi ini menjadi penting untuk meninjau ulang sejarah lokal yang sering kali terpinggirkan oleh narasi-narasi besar dari luar. Dalam konteks sejarah global Islam, peran komunitas Arab di pesisir Sumatera menunjukkan bahwa Islam datang lebih awal, lebih dalam, dan lebih organik daripada yang sering dibayangkan.
Jika demikian, maka marga Harahap, berdasarkan versi keturunan Halak Arab, memiliki sejarah keislaman yang lebih tua daripada komunitas Angkola atau Cholia India Selatan. Sejarah ini bukan hanya soal garis keturunan, tetapi juga soal kedalaman jejak Islam di Nusantara sejak masa paling awal penyebarannya.
Baca selanjutnya:
1. Sejarah India
https://www.facebook.com/share/p/14F3B7TyD2u/
https://www.facebook.com/share/p/19SD5qbjrn/
https://www.facebook.com/share/p/1RbYx4E1wx/
2. Pelayaran Arab ke Nusantara
https://www.facebook.com/share/p/1EnwgnNg1V/
3. Prasasti Chola
https://www.facebook.com/share/p/1AaNysnKGr/
https://www.facebook.com/share/p/1AWEkZB71o/
4. Versi Harahap (Halak Arab)
https://www.asahansatu.co.id/disebut-bayo-angin-ternyata-seperti-ini-sejarah-marga-harahap/
https://www.facebook.com/share/p/19CceRb3do/
https://www.facebook.com/share/p/16uEKmrQrB/
5. Sejarah Batak
https://www.facebook.com/share/p/1Eo8qmZDyh/
Home » sejarah » Mana Lebih Dulu Menganut Islam: Harahap atau Chola?
Mana Lebih Dulu Menganut Islam: Harahap atau Chola?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar